Tips Sebelum Beralih ke Google AMP
Tips Sebelum Beralih ke Google AMP - Google AMP atau Accelerated Mobile Pages kini menjadi fitur yang sangat membuat dilema para penulis blog atau blogger. Dengan semakin banyaknya situs dan website besar yang menggunakan fitur AMP tersebut, maka kita juga harus mulai memikirkan ulang tentang penerapannya di blog kita kedepannya.
Sebagai seorang blogger, sudah menjadi kewajiban untuk selalu melakukan optimasi agar halaman tetap menarik dan berkualitas di mata pembaca dan mesin pencarian.
Pengertian dan Definisi
Bagi yang belum tahu saja, AMP atau Accelerated Mobile Pages merupakan fitur yang diciptakan oleh Google untuk memaksimalkan kecepatan loading halaman di perangkat mobile. Dengan fitur tersebut, Google berkeinginan untuk memberikan pengalaman membaca yang terbaik kepada setiap pengunjung.
Sebenarnya, bukan tanpa alasan mengapa Google menyediakan fitur tersebut. Jika melihat ke fakta dan survei yang telah dilakukan, sebagian besar pembaca di internet berasal dari perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Maka dari itu, perlu adanya optimasi halaman artikel agar bisa dimuat dengan cepat di perangkat tersebut.
Pada perangkat mobile, blog atau situs yang menerapkan fitur AMP akan diberikan ikon spesial berupa gambar ⚡ di samping URL. Berikut adalah tampilan sekilas dari website yang menerapkan fitur tersebut:
Sebenarnya, artikel ini lebih kepada curhat mengenai kehadiran fitur ini. Dalam pemikiran untuk beralih menggunakan AMP, sangat sering muncul pertanyaan yang cukup membuat penasaran. Berikut adalah pertanyaan yang sangat sering muncul tersebut:
- Apakah AMP menjadi solusi yang instan untuk meningkatkan pengunjung dan peringkat?
- Perlukah memasang AMP pada saat teknologi jaringan 5G tersedia?
- Apakah AMP akan terus digunakan sampai di masa mendatang?
- Lantas, bagaimana jika ada fitur baru yang lebih maksimal dibandingkan AMP tersebut?
Empat pertanyaan di atas menjadi rangkuman dari banyaknya pertanyaan yang sering muncul di pikiran saya.
Sebelum menerapkan fitur Google tersebut, ada baiknya untuk melakukan analisis terlebih dahulu tentang cara penerapannya dan aspek keuntungan yang bisa didapatkan di masa yang akan datang.
Sebagai pertimbangan, berikut saya berikan poin-poin yang menjadi kelebihan dan kekurangan menggunakan fitur AMP tersebut:
Kelebihan dan Kekurangan Menerapkan Google AMP
Kelebihan
- Pemuatan halaman menjadi sangat cepat
- Lebih mobile friendly
- Meningkatkan peringkat artikel di mesin pencarian
- Pengalaman membaca yang lebih baik
- Menurunkan rasio pantulan atau bounce rate
- Tampilan artikel akan lebih menonjol di Google News
- Bisa menjadi solusi yang terbaik untuk menggantikan peran lazy load gambar dan iklan
- Mengurangi beban server (menggunakan cache untuk memuat halaman)
- Terlihat lebih profesional dan kekinian.
Kekurangan
- Tampilan halaman menjadi sangat sederhana
- Sering terjadi error di Google Search Console
- Harus mengedit semua artikel untuk validasi AMP
- CSS dan JavaScript menjadi sangat terbatas untuk digunakan
- Pengindeksan artikel yang lebih lama
- Hanya teroptimasi di perangkat mobile
- Berpotensi menurunkan pendapatan dari iklan
- Penggunaan yang lebih rumit dan membingungkan.
Untuk masalah kekurangan yang telah saya sebutkan, Google selalu bekerja dengan memikirkan keuntungan bagi pembaca dan penulis. Bisa jadi, semua kekurangan tersebut akan diselesaikan dalam update selanjutnya.
Solusi untuk Penggunaan Non AMP
Google sebagai pengembang fitur tersebut sebenarnya tidak pernah memaksa blogger untuk melakukan penerapan. Jika Anda salah satu penulis yang masih ingin menerapkan blog atau situs non AMP, berikut adalah saran yang bisa saya berikan agar halaman tetap memiliki kinerja yang maksimal di halaman pencarian:
- Tampilkan iklan sewajarnya
- Tampilkan widget atau plugin seperlunya
- Minimalkan penggunaan CSS di setiap halaman tulisan
- Gunakan gambar yang secukupnya atau seefektif mungkin
- Usahakan untuk memberikan atribut rel nofollow, noopener, dan noreferrer di setiap eksternal link.
Intinya adalah, minimalkan semua komponen atau unsur-unsur yang bisa memicu pemuatan halaman menjadi lebih lambat.
Penutup
Jika melihat berbagai sumber yang ada di internet, mereka rata-rata puas dan merekomendasikan fitur AMP tersebut untuk digunakan. Mereka sangat sering mengatakan bahwa, "AMP dapat meningkatkan peringkat artikel di mesin pencarian".
Hal tersebut sebenarnya tidak salah, namun, bukan berarti blog atau situs yang non AMP akan diacuhkan dan dianaktirikan. Jangan langsung termakan opini yang ada untuk mencegah penyesalan yang bisa diakibatkan.
Beda halnya jika Google telah mewajibkan setiap blogger untuk menggunakan AMP, maka mau tidak mau, kita harus menggunakan fitur tersebut agar tetap menjadi blog atau situs yang valid dan mengikuti setiap persyaratan dari mesin pencarian.
Nah, setelah mengetahui pengertian, kelebihan, kekurangan, dan proses penerapan, mudah-mudahan artikel ini bisa lebih memudahkan Anda dalam menentukan sikap untuk blog Anda kedepannya.
Cukup sekian artikel tentang Tips Sebelum Beralih ke Google AMP ini, Terima kasih.