Teknik pemasaran melalui media digital sudah menjadi hal biasa di kalangan masyarakat kekinian. Dalam praktiknya, digital marketing mewajibkan pengelolanya untuk bisa mengelola website secara profesional. Meski begitu, hanya sebagian kecil saja yang sudah benar-benar piawai untuk mengoptimalkannya sehingga menuai kesuksesan.
Terdapat sejumlah instrumen yang bisa Anda gunakan agar bisa mengelola website secara optimal. Di antara yang harus dikuasai adalah menggunakan Google Analytic dan Google Tag Manager. Fungsi utama dua perangkat ini adalah untuk monitoring sekaligus memberi petunjuk agar bisa membuat konten website tepat sasaran.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana dua perangkat ini digunakan. Selain itu, mari sama-sama mencari tahu bagaimana fungsinya dalam mendukung website agar bekerja optimal sehingga agenda bisnis digital berjalan sukses.
Terdapat sejumlah instrumen yang bisa Anda gunakan agar bisa mengelola website secara optimal. Di antara yang harus dikuasai adalah menggunakan Google Analytic dan Google Tag Manager. Fungsi utama dua perangkat ini adalah untuk monitoring sekaligus memberi petunjuk agar bisa membuat konten website tepat sasaran.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana dua perangkat ini digunakan. Selain itu, mari sama-sama mencari tahu bagaimana fungsinya dalam mendukung website agar bekerja optimal sehingga agenda bisnis digital berjalan sukses.
1. Google Analytic
Google Analytic merupakan layanan gratis yang disediakan google untuk menganalisis pergerakan dan kinerja suatu website. Jadi, jika Anda merupakan pengelola website, perangkat ini sangat bisa diandalkan untuk sejumlah kebutuhan, di antaranya sebagai berikut :
a. Monitoring Aktivitas Website
Google Analytic akan membantu Anda memantau aktivitas website serta sejumlah kegiatan digital marketing dalam satu pintu. Interaksi website dengan para pengunjung dan pelangga juga akan terpantau dengan suguhan data yang rapi dan mudah terbaca.
b. Monitoring Pengunjung dan Pelanggan
Google Analytic juga menyajikan laporan real time yang memuat demografi pengunjung, usia hingga perangkat yang mereka gunakan ketika berkunjung dan berinteraksi ke website Anda. Data lain yang akan tersaji seputar pelanggan meliputi minat dan gaya hidup mereka, sehingga Anda bisa melakukan analisis lanjutan seputar agenda promosi dan bisnis yang tepat untuk dijalankan.
Baca juga : apa itu server dan penjelasanya
c. Perencanaan Agenda Bisnis Berbasis Data
Berbekal ragam data aktual yang tersedia di Google Analytic, Anda bisa dengan mudah melakukan perencanaan sera mencari wawasan baru untuk agenda bisnis secara berkelanjutan. Perencanaan tersebut meliputi agenda peningkatan kualitas SEO, melakukan kampanye dan iklan di google maupun di media sosial, serta meningkatkan kunjungan dan penjualan.
2. Google Tag Manager
Untuk mengoptimalkan agenda digital marketing, Anda bisa mendukung penggunaan Google Analytic bersama dengan Google Tag Manager. Ketika dua perangkat ini dikolaborasikan, jalan kesuksesan berbisnis via pengelolaan web berpeluang lebih kongkrit.
Lantas apa itu Google Tag Manager? Ini merupakan perangkat yang mendukung Anda mengelola kumpulan kode di suatu website atau seluler agar lebih mudah diakses oleh para peselancar internet. Sederhananya, kumpulan kode itu disebut dengan tag. Dalam pengelolaannya, Anda tidak perlu mengubah kode sumber website.
Google Tag Manager memiliki tiga bagian utama yakni tag, trigger dan variabel. Tag merupakan kumpulan kode yang ditambahkan ke halaman, trigger berperan menentukan letak dan waktu eksekusi tag, sementara variabel bertugas menyimpan dan menerima informasi yang mendukung kinerja tag dan trigger.
Baca Juga : https://www.domainesia.com/hosting
Secara lebih terperinci, berikut ini fungsi google tag manager untuk mendukung agenda digital marketing :
a. Melakukan Beragam Pengelolaan Tag
Ada beragam tujuan pengelolaan tag, di antaranya untuk pelacakan website pengguna, survei, mengirim formulir, melacak bagaimana para pengunjung membuka ragam konten yang ada di website, serta memantau perilaku pengunjung dalam mengakses web Anda. Dengan perangkat ini, Anda akan punya data tentang aktivitas pengunjung dalam mengunduh file, memeriksa tombol laman atau konten yang paling banyak diklik pengguna, hingga aktivitas cancel order.
b. Menyederhanakan Proses Koding
Kode yang biasa dipakai dalam Google Tag Manager adalah JavaScript. Penggunaan perangkat ini akan memudahkan Anda dalam memasukkan atau menghapus kode JavaScript tanpa harus memperbaharui kode situs web Anda.
3. Perbedaan Antara Google Analytic dan Google Tag Manager
Fungsi dan peran dua perangkat ini jelas berbeda, tapi keduanya saling mendukung satu sama lain dalam melancarkan agenda digital marketing. Jika Google Analytic menyuguhkan ragam laporan terbaru dan terperinci seputar pergerakan dan interaksi web, maka Anda tidak akan menemukan laporan serupa dalam google tag manager.
Meski begitu, penambahan script Google Analytic ke Google Tag Manager bisa dilakukan dengan sangat mudah tanpa perlu membuka kode sumber. Di sisi lain, penggunaan Google Tag Manager juga sangat dinamis, tidak terbatas hanya untuk situs web standar saja. Anda juga dapat melakukan pengelolaan tag untuk aplikasi seluler dan situs AMP.
Keunggulan lainnya dari Google Tag Manager terasa dari sisi kecepatan dalam mempublikasikan kode tracking serta terpusatnya tag kontrol. Penggunaannya pun sangat mudah dan bebas bayar serta memiliki alat testing.
Setelah Anda membaca artikel ini, marilah lebih bersemangat untuk mengoptimalkan kinerja website dengan menggunakan kolaborasi google analytic dan google tag manager. Akhir kata, jangan berhenti belajar dan terus mengikuti perkembangan teknologi digital. Anda juga bisa berkolaborasi dengan pebisnis digital lainnya sehingga menghasilkan jaringan pebisnis yang andal dan berkualitas.
Artikel ini adalah artikel review. Segala bentuk dampak yang ditimbulkan oleh materi artikel di atas, adalah tanggung jawab penuh pihak domainesia.com, terima kasih.
No comments:
Post a Comment